Minggu, 14 Juni 2015

Tulisan Lengkap



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perubahan Sosial di Ranah Budaya”.

Makalah ini berisikan  informasi tentang Pengertian Perubahan Sosial,faktor penyebab perubahan sosial, tipe perubahan sosial. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua khususnya tentang Perubahan Sosial di Ranah Budaya.

Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.








DAFTAR ISI

                                                                                                                                         Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .............................................. ........................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1   Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 3
1.2   Tujuan........................................................................................................................... 3
1.3   Permasalahan................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
2.1  Pengertian perubahan sosia............................................................................................ 4
2.2  Faktor penyebab perubahan sosil................................................................................... 5
2.3  Hubungan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan .............................................. 6
2.4  Tipe perubahan sosial..................................................................................................... 6
2.5  Bentuk evolusi dan perubahan sosial......................................... .................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10
1.1  Kesimpulan .................................................................................................................... 10
1.2  Saran .................... ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang
Perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.

Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.

1.2     Tujuan
Adapun salah satu tujuan dari Perubahan Sosial di Ranah Budaya ini adalah untuk mengantarkan dan memperluas pandangan mahasiswa/(i) tentang Perubahan Sosial di Ranah Budaya dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat menambah pengetahuan tentang perubahan sosial, faktor penyebab perubahan sosial dan dapat mengetahui tipe perubahan sosial.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka Penulis tertarik untuk membuat suatu makalah yang berjudul :“ Perubahan Sosial di Ranah Budaya.”

1.3   Permasalahan
a.  Perumusan Masalah.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :
1.  Apa yang dimaksud dengan Perubahan Sosial di Ranah Budaya?
2.  Berapa macam kah perubahan sosial ?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Perubahan Sosial
Setiap saat masyarakat selalu mengalami perubahan. Jika dibandingkan apa yang tejadi saat ini dengan beberapa tahun yang lalu. Maka akan banyak ditemukan perubahan baik yang direncanakan atau tidak, kecil atau besar, serta cepat atau lambat. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sosial yang ada. Dimana manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Oleh karena itu manusia selalu mencari sesuatu agar hidupnya lebih baik.

Sebagai contoh kasus, dahulu keluarga sepenuhnya berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak yang belum dewasa, sumber pengetahuan (pendidikan) dan keterampilan serta sumber ekonomi. Namun, pada masa sekarang, fungsi keluarga mengalami perubahan. Anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan dari keluarga, tetapi juga melalui berbagai media massa, seperti televisi, radio, koran dan internet.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam  suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam sistem sosial adalah nilai-nilai, sikap-sikap dan pola perilakunya diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Selain itu Kingsley davis mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.

Sedangkan kebudayaan menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Baik itu berupa kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat di abdikan untuk keperluan masyarakat.

William F Obgum, Mengemukakan ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang imaterial, yang di tekankan adalah pengaruh beasar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur imaterial. Kingsley Devis mengertikan perubahan sosial adalah sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, pengorganisasian antar kaum buruh dengan kaum kapitalis menjadikan perubahan-perubahan dalam hubungan anatara buruh dengan majikan. Seterusnya menyebabakan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.

Mac Iver membedakan anatara Utillitarian elements dengan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan yang perimer dan sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat di klasifikasikan kedalam dua kategori tersebut. Utillitarian elements adalah benda-benda yang tidak langsung memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, tetapi dapat dipakai untuk mencapai kebutuhan manusia. Utillitarian elements disebut juga civillization, artinya, semua mekanisme dan organisasi yang di buat  manusia dalam upaya menguasai kondisi kehidupannya. Dan cultural elements menurut Mac Iver adalah ekspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni, agama, rekreasi dan hiburan. Novel, darama, film termasuk kedalam culture, karena hal-hal itu secara langsung memenuhi kebutuhan manusia. Dengan pernyataan itu, Mac Iver mengeluarkan unsur material dari ruang lingkup culture.

2.2  Faktor-faktor penyebab perubahan sosial menurut Gillin dan Gillin
1. Faktor Geografis
Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami perubahan. misalnya, Perubahan-perubahan pada masyarakat desa. Tanah pertanian sekarang banyak yang dijadikan perumahan-perumahan dan pabrik yang menimbulkan perubahan pola gaya hidup sekitar.

2. Faktor Teknologi
Penemuan-penemuan teknologi telah mengakibatkan perubahan sosial yang sangat luas dalam masyarakat. Misalnya, pengguanaan alat-alat transportasi dan komunikasi tyang canggih banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan menerima informasi baru dari luar dalam waktu yang rlatif singkat sehingga dapat mempengaruhi perubahan sosial, baik yang berdampak negatif maupun berdampak positif.

3.  Faktor Ideologi
Ideologi dasar yang terdiri dari keyakinan dan nilai-nilai yang bersifat kompleks terdapat pada setiap masyarakat, Ideologi dapat dijadikan alat untuk memelihara dan juga membantu mempercepat timbulnya perubahan. Contohnya, munculnya komunisme dan sosialisme di banyak bangsa dan negara di dunia hanya dapat berhasil apabila ideologi-ideologi politik lama tidak lagi memenuhi berbagai kebutuhan dalam negara itu.

4.  Faktor kepemimpinan
Perubahan-perubahan sosial sering kali dipelopori oleh pemimpin-pemimpin yang kharismatik, karena mereka mampu menarik pengikut-pengikut dalam jumlah besar sehingga akan bergabung dengan mereka dalam gerakan sosial.

5.  Faktor penduduk
Peningkatan atau penurunan jumlah penduduk secara radikal dapat menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial. Contohnya, pesatnya pertumbuhan penduduk di indonesia berdampak pada peningkatan pengangguran, kemiskinan, prostitusi dan kriminalitas.

6.  Faktor penemuan-penemuan baru
Inovasi merupakan suatu proses sosial dari budaya yang besar. Tetapi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Proses tersebut meliputi suat penemuan unsur baru budaya, unsusr baru kebudayaan tersebut disebarkan ke masyarakat. Lalu diterima, di pelajari dan akhirnya di pakai dalam masyarakat yang bersangkutan.

2.3  Hubungan Antara Perubahan Sosial Dan Perubahan Kebudayaan
Menurut Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan meencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubaha-perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakannya perubahan perubahan pada logat bahasa asia setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi masyarakat sosialnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan budaya lebih luas. Sudah tentu ada kebudayaan yang dapat di pisahkan dari masyarakat, tetapi perubahan kebudayaan tidak perlu mempengaruhi sistem sosial. Seorang sosiaolg akan lebih memperhatikan perubahan kebudayaan yang bertitik tolak dan timbul dari organisosial, serta mempengaruhinya. Pendapar tersebut dapat dikembalikan pada pengertian sosiolog tersebut tentang masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat menurut Kingsley Davis, adalah sistem hubungan dalam arti hubungan dalam organisasi-organisasi, dan bukan hubungan antara sel-sel. Kebudayaan dikatakannya mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunukatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolis dan bukan didasarkan oleh karena warisan yang berdasarkan keturunan.

2.4  Empat Tipe Perubahan Sosial
Perubahan Lambat dan perubahan cepat
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi. Perubahan pada evolusi terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi, yang pada umumnya dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori sebagai berikut:
1) Unilinear theories of evolution
Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang sederhana, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. Pelopor teori ini adalah Auguste Comte.

2) Universal theory of evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertetu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu. Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen baik sifat maupun susunannya.

3) Multilinier theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap pekembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya, mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya.

Sementara itu, perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakat) dinamakan revolusi. Unsur-unsur pokok revolusi adanya perubahan yang cepat dan perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif karena revolusi dapat memakan waktu yang lama.

Misalnya revolusi industri di Inggris, di mana perubahan-perubahan terjadi dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya.

Perubahan kecil dan perubahan besar
Agak sulit untuk merumuskan masing-masing pengertian tersebut di atas karena batas-batas pembedaannya agak relatif. Sebagai pegangan dapatlah dikatakan bahwa perubahan-perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan mode pakaian misalnya, tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebaliknya proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris, misalnya merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat. berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut terpengaruh misalnya hubungan kerja, sistem milik tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat dan seterusnya.

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Agent of change memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial. Dalam melaksanakannya, agent of change langsung tersangkut dalam tekanan-tekanan untuk mengadakan perubahan. Bahkan mungkin menyiapkan pula perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya. Suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan selalu berada di bawah pengendalian serta pengawasan agent of change tersebut. Cara-cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan perencanaan sosial (social planning).

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Apabila perubahan yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki.

Dengan demikian, keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-halangan dari masyarakat itu sendiri. Atau dengan kata lain, perubahan yang dikehendaki diterima oleh masyarakat dengan cara mengadakan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada atau dengan cara membentuk yang baru. Sering kali terjadi perubahan yang dikehendaki bekerja sama dengan perubahan yang tidak dikehendaki dan kedua proses tersebut saling mempengaruhi.

Perubahan Progres dan Perubahan Regres
Perubahan progres yaitu perubahan yang membawa kemajuan bagi masyarakat. Perubahan ini akan membawa keberuntungan terhadap kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan tersebut. Misalnya dengan adanya listrik masuk desa, maka banyak terjadi perubahan-perubahan dalam masyarakat baik dalam bidang transportasi, komunikasi, hiburan, kemajuan ekonomi, dan sebagainya.

Perubahan regres, yaitu perubahan yang membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat sehubngan dengan bidang-bidang tertentu. Misalnya, perubahan dalam sistem komunikasi di desa akan mengakibatkan berkurangnya intensitas hubungan masyarakat.

2.5  Teori Linier atau Teori Perkembangan
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan.
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu:
-  Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic
-  Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional
-  Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang – orang yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup

Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat berkembang melaui tahapan yang pasti
Teori Linier dibedakan menjadi:

Teori Evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap

Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif)
Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri
Beberapa teori Evolusi
a) Teori Evolusi Unilinear
Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, berawal dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari Vilfredo Pareto

b) Teori Evolusi Universal
Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer)

c) Teori Evolusi Multilinear
Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang tertentu dalam evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan

Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis – komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat.

Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan (revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
2. Adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
3. Pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
4. Pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat masyarakat
5. Adanya momentum untuk revolusi




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur sosial dalam masyarakat, sehingga terbentuk tata kehidupan sosial yang baru dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan lain sebagainya. Perubahan budaya adalah perubahan unsur-unsur kebudayaan karena perubahan pola pikir masyarakat sebagai pendukung kebudayaan.Unsur-unsur kebudayaan yang berubah adalah sistem kepercayaan/religi, system mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan, sistem peralatan hidup dan tehnologi, bahasa, kesenian, serta ilmu pengetahuan.




DAFTAR PUSTAKA

Soekanto,sorjono “Sosiologi suat pengantar” jakarta:rajawali pers 2012
Selo soemardjan dan soemardi, op. Cit., hal 113
http;//id.m.wikipedia.org/wiki/perubahan_sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar